Kades Wonolelo, Marpomo menerima kunjungan kerja Kepala LP2M Sekolah Tinggi Pendidikan Islam (STPI) Bina Insan Mulia (BIM) Yogyakarta, Hozaimi, di ruang kerjanya di Balai Desa Wonolelo. Marpomo merasa bersyukur dan berterima kasih atas kehadiran Hozaimi dan dipilihnya desa Wonolelo, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang ini sebagai lokasi Kuliah Kerja Nyata (KKN). Pada tahun 2024 ini, STPI BIM Yogyakarta yang dikenal dengan sebutan Kampus Guru Kreatif Indonesia ini akan menempatkan satu kelompok KKN di desa ini. Rencananya, KKN ini akan dipusatkan di Dusun Windu Sabrang. Dusun ini dinilai tepat karena terdapat MI dan RA yang akan dijadikan pusat kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) yang pelaksanaannya terintegrasi dengan program KKN.
Di dalam obrolan yang berlangsung santai dan akrab ini, Hozaimi menggali banyak informasi mengenai kondisi masyarakat Wonolelo, khususnya bidang pendidikan. Menurut Marpomo yang juga mantan tokoh pemuda ini, masyarakat Wonolelo masih membutuhkan edukasi dan motivasi dalam memandang pentingnya pendidikan. Marpomo sangat mendukung dan menganggap penting rencana pelatihan guru, motivasi remaja, dan parenting yang akan menjadi program KKN karena sesuai dengan kebutuhan masyarakat Wonolelo saat ini.
Menanggapi pertanyaan Hozaimi mengenai adanya peran perguruan tinggi lain di desa Wonolelo, Marpomo mengiyakan. Hingga saat ini sudah ada beberapa perguruan tinggi di Magelang maupun Yogyakarta yang memberikan pendampingan di bidang hukum dan mitigasi kebencanaan. Marpomo juga menyambut baik tawaran Hozaimi mengenai kemungkinan STPI BIM Yogyakarta memberikan pendampingan di bidang pendidikan. Hozaimi maupun Marpomo sepakat akan membawa tawaran ini ke tingkat MoU karena belum ada pihak yang memberikan pendampingan di bidang pendidikan.
Di samping mengunjungi Kepala Desa, Hozaimi juga mengunjungi Kepada Dusun Windu Sabrang, Suswanto di rumahnya. Seperti halnya Marpomo, Suswanto juga memiliki perhatian yang tinggi pada bidang pendidikan sehingga dusun yang dipimpinnya disebut sebagai Dusun Pendidikan. di Dusun Windu Sabrang ini telah berdiri RA, MI, MTs, dan pondok pesantren. Suswanto berharap KKN nanti menjadi momentum yang tepat untuk mendirikan lembaga PAUD di dusunnya.
Pada kesempatan itu, Hozaimi menyarankan Suswanto melakukan investasi jangka menengah hingga jangka panjang untuk mengembangkan dan memajukan pendidikan di dusun ini, yaitu dengan mengirimkan putra daerah untuk kuliah di STPI BIM Yogyakarta. Setelah lulus, mereka kembali untuk ikut memajukan pendidikan di dusun ini dengan cara mengajar di lembaga-lembaga pendidikan yang sudah ada. Suswanto tampak antusias menerima saran Hozaimi. Beliau siap mengumpulkan para remaja setingkat SLTA pada even motivasi pendidikan untuk remaja yang akan diprogramkan oleh mahasiswa KKN nanti.
Pemikiran yang sama-sama terbuka pada bidang pendidikan membuat pertemuan ini berlangsung sangat cair dan penuh semangat kekeluargaan. Pertemuan ini diakhiri dengan membangun komitmen bersama antara Hozaimi dan Suswanto untuk saling membantu memajukan pendidikan di desa ini, khususnya di dusun Windu Sabrang. (WM)